Sinopsis Blue Lock! Perjuangan Pemain Sepak Bola Terbaik

sinopsis blue lock

Blue Lock adalah sebuah komik yang ditulis oleh Muneyuki Kaneshiro dan diilustrasikan oleh Yusuke Nomura. Sinopsis Blue Lock bercerita tentang peristiwa setelah Piala Dunia 2018. Seri ini berfokus pada dunia sepak bola dan mengikuti perjalanan sekelompok pemain muda yang ambisius dalam upaya mereka untuk menjadi penyerang terbaik di Jepang.  Setelah Jepang mengalahkan Belgia di Piala Dunia di Rusia dan tim Samurai Biru sekali lagi kehilangan kesempatan untuk mencapai perempat final Piala Dunia, manajer JFA Anri Teieri mencatat bahwa Sepak bola Jepang tidak bisa lagi maju karena rekan-rekannya hanya tertarik pada keuntungan finansial, sementara banyak orang menginginkan Jepang menjadi juara Piala Dunia.

Isagi Yoichi dipilih menjadi satu diantara peserta project Blue Lock. Isagi tergabung untuk hilangkan keraguannya dan memburu kemauannya untuk jadi penyerang terbaik di dunia. Isagi harus berkompetisi dengan 299 orang pemain yang lain yang turut tergabung dengan project Blue Lock. Narasi diawali kompetisi final yang di ikuti oleh penyerang Isagi Isagi dan teamnya. Karena terpikir dengan pengucapan pelatihnya, Isagi yang sedang membawa bola juga mengoperkan bola itu pada rekanan teamnya. Sayang, bola itu tidak berhasil ditembakkan ke gawang, hingga team sepak bola Isagi tidak berhasil masuk ke dalam kompetisi nasional.

Beberapa saat selanjutnya, Isagi memperoleh undangan untuk tiba ke Persatuan Sepak Bola Jepang. Di situ Isagi merasakan dianya menjadi satu diantara dari 300 penyerang yang ditahan di sarana training sepak bola namanya Blue Lock. Beberapa peserta yang ikut project itu harus bertahan hidup untuk meningkatkan kekuatan mereka supaya bisa jadi penyerang terbaik.

Latihan pertama ialah permainan ‘sepak bola setan’. Beberapa pemain yang memperoleh bola sampai waktu permainan usai, harus terpaksa mengikhlaskan cita-citanya jadi penyerang terbaik. Saat memperoleh bola, Isagi berkemauan kuat untuk serang pemain terbaik dan di menit paling akhir tembakkan bola pada Anggap. Pemain dengan 5 rangking paling atas memperoleh peluang untuk main di piala U-20 yang hendak diselenggarakan 6 bulan kedepan. Tetapi, mereka yang sudah tereliminasi akan kehilangan peluang. Isagi dan partnernya lainnya dimasukkan menjadi figur yang egois. Dan mereka berkemauan agar dapat bertahan hidup untuk harapan mereka. Team untuk berlaga sepak bola di Blue Lock sudah dibuat. Keseluruhan terdapat lima team yang hendak berlaga di gedung lima Blue Rock (Blue Prison). Dari laga itu, cuma bakal ada dua team paling atas yang dapat menang.

Isagi dan beberapa temannya ada di team Z yang disebut team dengan rangking terikuth. Mereka akan menantang team X di laga pertama. Tetapi, dalam laga itu ada sebuah ketentuan khusus, yaitu orang dengan pembuat gol paling banyak akan aman dan terlepas dari eliminasi. Disamping itu, laga sepak bola di Blue Lock benar-benar berlainan, karena laga ini sebagai ‘pertandingan dari nol’ yang membuat sepak bola. Sesudah kekalahan pada laga awalnya, team Z coba membuat taktik baru. Team Z mengawalinya secara share info mengenai kelebihan masing-masing. Sesudah semua kelebihan terdaftar, baru mereka tentukan taktik dan langkah bermain dalam laga selanjutnya.

Tetapi, Isagi belum juga ketahui ketrampilan ia yang sebenarnya. Sampai pada akhirnya ia bicara dengan Kunigami, baru dia tersadarkan jika kemungkinan yang disebutkan Kunigami ialah betul. Sekarang team Z kembali berlaga sepak bola menantang team Y. Sesuai taktik yang sudah team Z buat, mereka mulai bermain. Tetapi, laga terlihat keras, sampai pada akhirnya gol pertama tembus gawang team Z.

Laga set ke-2 sudah bersambung. Isagi terus-terusan merintangi Niko mengoperkan bola pada Okawa supaya team Y tidak dapat cetak gol. Tetapi, Niko yang mempunyai kekuatan sama dengan Isagi, mulai mengetahui senjata yang teamnya punyai. Team Y juga berusaha keluarkan jurus terakhir mereka di menit paling akhir laga. Saat team Z nyaris tertipu dan tidak ada keinginan, Isagi ada selamatkan team mereka karena mencium “berbau gol”. Karena yakin pada insting yang dipunyainya, Isagi yang sanggup membaca laga, sukses cetak gol. Hingga, Team Z sukses jadi juara pada laga itu.

Saat terlibat perbincangan dengan Chigiri, Isagi baru sadar akan kekuatan dianya yang sebenarnya, walau ia belum juga tahu bagaimanakah cara untuk mengatur kekuatan tersebut. Sesudah laga team Y, Isagi naik rangking dan jadi center di Team Z. Musuh seterusnya yang hendak ditantang oleh Team Z ialah Team W yang dipegang oleh sang kembar Wanima bersaudara. Saat sebelum lakukan laga Team Z lakukan pengamatan langkah bermain team W untuk tentukan taktik.

Waktu berlaga, Wanima bersaudara terus-terusan sukses menerobos pertahanan team Z dengan cepat dan mudah. Bahkan juga Wanima bersaudara menghasut Chigiri yang rupanya sebelumnya pernah ada di satu team. Akhirnya, Chigiri terlihat tidak dapat menantang mereka karena terpikir masa yang lalunya. Dalam pada itu, Kuon jadi penyelamat Team Z pada set pertama. Kuon sukses cetak gol 3x beruntun dan membuat Team Z suka. Tetapi pada set ke-2 , Isagi berasa ada sesuatu hal yang aneh dan Team Z perlahan-lahan mulai terkejar oleh Team W.

Sesudah pembelotan yang sudah dilakukan Kuon, Team Z kalah satu point dari Team W. Saat Isagi dan yang lain berusaha habis-habisan untuk cetak gol kembali, Chigiri kenang kembali profesi sepak bolanya. Semenjak kecil Chigiri rupanya seorang pemain bintang yang genius karena kecepatan yang dipunyainya. Tetapi, otot kaki kanannya yang robek membuat Chigiri kehilangan keinginan. Semangat Isagi mengingati Chigiri mengenai saat kecilnya yang berkilau. Karena semangat Isagi juga Chigiri kembali berusaha bangun untuk bermain bola. Sekarang, Team Z menyimpan keinginan besar pada Chigiri, sehubungan tinggal dianya yang kemampuannya belum sempat dijumpai oleh musuh.

Sesudah perjuangan keras dan pembelotan yang sudah dilakukan Kuon, pada akhirnya Team Z lolos pada laga awalnya. Walau sebelumnya sempat lega karena tidak menjadi tereliminasi pada set awalnya, ini kali Team Z akan hadapi musuh yang semakin lebih berat, persisnya musuh paling kuat dalam group itu. Walau Kuon masih tetap ada di Team Z, tetapi anggota lainnya tidak yakin kembali kepadanya. Akhirnya, mereka harus terpaksa bermain-main dengan 10 orang. Pada kondisi yang darurat di antara “hidup dan mati”, Team Z harus memeras otak supaya bisa maju ke set selanjutnya.

Pada babak pertama laga di antara Team Z Versus Team V, Team V unggul dengan skor 3-0. Kehadiran Nagi Seishirou, Mikage Reo dan Barou Shouei benar-benar dipantau oleh Team Z. Mereka bertiga sebagai kunci dari keberhasilan Team V. Kerjasama kuat di antara Nagi, Mikage dan Barou cukup membuat Isagi berasa menciut. Team Z memandang jika mereka bertiga ialah monster yang luar biasa. Saat Team Z mulai berserah, dobrakan dari Bachira membuat suatu keinginan baru.

Sesudah dobrakan yang sudah dilakukan oleh Bachira awalnya, Team V mulai menyikapi kebangunan Team Z dengan meningkatkan lagi permainan mereka, khususnya Nagi, untuk yang pertamanya kali berasa mempunyai semangat. Kebangunan Nagi dua rekanan segrupnya: Reo dan Zantetsu mulai menyeimbangi permainan Nagi. Sekarang Chigiri sedang berusaha membuat operan panjang kembali sesudah Isagi menolong dianya merintangi Nagi. Walau sebelumnya sempat dirintangi, Gagamaru coba cetak gol, tetapi dirintangi oleh Mikage. Nyaris tidak berhasil cetak gol, kehadiran Kunigami yang tempatnya pas, sukses cetak gol dan membuat Team Z dan Team V mempunyai score seri.

Menyaksikan permainan rekanan Team Z, Kuon kenang kembali jika dia dahulu juga mempunyai semangat saat bermain sepak bola. Tetapi karena sikap tinggi hatinya, rekanan satu teamnya dahulu merasakan tidak sukai, hingga dia jadi terkucil. Kembali lagi ke masa kini, sekarang dengan score yang seimbang, baik Team V atau Team Z berusaha untuk kembali cetak gol.

Isagi sekarang pimpin Team Z membawa partnernya ke arah gawang musuh. Waktu itu, Isagi memperoleh sebuah deskripsi, “berbau gol” yang balik ada di pikirannya. Tetapi saat peluang itu tiba, mendadak Nagi ada membuntuti Isagi. Walau sebelumnya sempat ketekan dengan kedatangan Nagi, Isagi dengan beberapa pikirannya menaruhkan semua sesudah memperoleh dorongan dari Bachira. Dan keputusan Isagi untuk menyepak dengan spontan juga pada akhirnya berbuah manis. Team Z pada akhirnya menang atas Tim V yang ketinggalan satu point. Karena tentangan paling akhir dari Isagi itu, pada akhirnya Team Z juga lolos dan masuk ke dalam penyeleksian set ke-2 . Sementara menanti set ke-2 , Ego minta semua team untuk latih fisik mereka supaya semakin kuat.

Penyeleksian set seterusnya tahapan pertama diawali. Isagi masuk ruang sepak bola kecil, di situ dia menyaksikan manusia holografik sebagai kiper. Selanjutnya dalam tahapan penyeleksian ini kali Isagi dan yang lain diberi waktu 90 menit untuk cetak 100 gol. Awalannya Isagi lumayan gampang cetak gol pertama, tetapi makin lama rintangan juga makin susah. Sampai pada akhirnya Isagi sukses menuntaskan tahapan pertama. Dan waktu masuk tahapan ke-2 , Isagi menyaksikan Nagi dan Reo dari demikian beberapa pemain.

Lantas ada sebuah pesan yang tertulis jika beberapa pemain dapat meneruskan ke tahapan ke-2 sesudah tiga anggota terkumpul. Tidak lama Bachira juga ada dan membuat team bersama Isagi. Tetapi yang mengagetkan ialah saat Nagi ingin tergabung dengan Isagi. Pada akhirnya team kecil Isagi juga tercipta, dia bersama Bachira dan Nagi siap-siap untuk meneruskan ke tahapan seterusnya. Di ruangan selanjutnya, mereka menyaksikan Itoshi Rin, Aryu Jyubei dan Tokimitsu Aoshi yang mempunyai rangking tinggi. Di ruang itu Ego menerangkan ketentuan seterusnya, di mana beberapa peserta bebas pilih musuh. Team yang menang dapat pilih seseorang dari team musuh. Selanjutnya, Isagi juga dengan semangat melawan team Rin untuk bermain.

Tiap pemain yang dihimpun di situ akan menyusut satu-satu, sampai pada akhirnya sisa seseorang sebagai pemain terbaik. Selainnya seperti permainan bertahan hidup, struktur pelatihan di Blue Lock juga berlainan. Misalkan, beberapa pemain ditetapkan berdasar rangking, sampai makanan yang didapat juga berlainan. Makin tinggi rangking yang didapatkan, makanan dan sarana yang didapat juga makin baik. Lantas, tiap pemain dididik menjadi orang yang egois untuk menjadi pemain terbaik.

Pada adegan tiga ini pada akhirnya laga sepak bola diawali, meskipun masih juga dalam tahapan latihan. Tetapi latihannya tidak serupa dari sepak bola secara umum. Dan karena keegoisan mereka pada akhirnya team Z terpecahbelah. Mereka cuma mengutamakan point untuk pribadi, walau sebenarnya kemenangan team juga menjadi nilai lebih. Apa lagi saat team musuh selalu cetak gol, tiap anggota di team Z justru makin berkobar-kobar untuk memenangi laga sendiri. Cuma Isagi dan Bachira yang sebelumnya sempat berpikir untuk selalu bekerja bersama untuk kebutuhan team.

Sesudah pemecahan team pada adegan awalnya, pada akhirnya adegan empat team Z dapat berpadu dan membuat suatu taktik. Meskipun taktik yang mereka bikin belum juga prima, tetapi minimal sekarang team Z mulai berpadu untuk kemenangan team. Dan karena laga awalnya, Kunigami mulai jadi dekat sama Isagi. Menariknya, sesudah Isagi tersadarkan dengan pengucapan Kunigami, ia juga menjadi mulai makin latih naluri dan intuisinya saat menantang team Y pada adegan ini.

Untuk pertamanya kali team Z jadi juara dalam laga bola, sesudah menyelesaikan taktik yang cukup masak, ditambahkan kekuatan insting dari Isagi. Semua taktik dari setiap team juga dipertunjukkan pada adegan ini. Dan Isagi sebagai pahlawan kemenangan pada adegan ini, kelihatan mulai makin “egois”. Karena biasanya sesudah bermain sepak bola ia berasa menyesal, tetapi kali merasakan hal baru dan berasa bahagia. Isagi bahkan juga berasa tercipta kembali saat memenangi laga itu.

Sesudah 5 adegan, Isagi jadi rangking pertama di team Z, sesudah beberapa adegan awalnya Isagi sering jadi rangking paling akhir. Menariknya kembali, sesudah ia jadi rangking pertama, beberapa teman sama-sama teamnya menjadi mulai menyaksikan Isagi dan tidak ingin kalah darinya.

Adegan enam mengingati saya pada peribahasa “seperti lawan dalam selimut”. Karena salah satunya watak yang dari sejak awalnya terlihat kelihatan baik, bahkan juga selalu menentramkan team, karakter asli watak itu pada akhirnya tersingkap. Karakter aslinya ada karena rasa egoisnya yang ingin selamatkan diri kita. Pengucapan Kuon benar ada betulnya, ingat ketentuan di dalam permainan Blue Lock yang perlu jadi egois. Dan orang yang sukses memperoleh point paling tinggi yang hendak sukses. Kemungkinan hal tersebut yang membuat Kuon membelot pada teamnya sendiri.

Sejauh ini Chigiri sebagai salah satunya watak yang cukup misteri. Apa lagi ia salah satu anggota Team Z yang waktu itu tidak beritahukan kemampuan yang dipunyainya. Tetapi, sesudah sebuah flashback masa silam Chigiri, pada akhirnya argumen dia dapat mengenal dengan Wanima bersaudara juga tersingkap. Tidak itu saja, argumen Chigiri sejauh ini tidak kelihatan serius bermain bola juga tersingkap. Sesudah demikian lama patah semangat, karena semangat yang dikeluarkan oleh Isagi, semangatnya itu mulai terjangkit pada Chigiri. Chigiri mulai lari dan berusaha kembali. Bahkan juga, Team Z dan team musuh dibikin terkejut dan horor dengan kemampuan Chigiri.

Hingga, pada kondisi apa pun itu, seorang penyerang dapat secara mudah cetak gol. Dan agar dapat lakukan semuanya, mereka semuanya wajib dapat menganalisa kekuatannya masing-masing, tidak cuma memercayakan peruntungan atau kebenaran. Dan sesudah dengarkan mengenai keterangan jadi penyerang terbaik, semua team Z menjadi cukup ketakutan. Tetapi di lain sisi, mereka masih tetap berusaha keras agar dapat tampilkan yang terbaik dan dapat maju untuk jadi lebih kuat.

Semenjak adegan awalnya, kemampuan dari Team V memang sangat diperhitungkan oleh Team Z. Ditambah dengan ada Nagi, Mikage dan Barou. Mereka mempunyai ketrampilan, kemampuan dan strategi yang luar biasa. Lumrah saja jika Team Z berasa menciut dan memulai berserah dengan ketinggal score mereka. Tetapi Bachira berusaha untuk menggedor batasan kemampuan, dia sukses raih gol untuk Team Z. Team Z mulai kembali semangat.

Menariknya, bukan hanya Team Z yang mulai bangun. Team V khususnya Nagi juga ikutan bangun. Figurnya yang malas bermain tetapi benar-benar luar biasa ini juga jadi monster yang paling ditakutkan oleh Team Z. Isagi yang awalannya sering merasakan kebingungan dengan kekuatannya juga bisa mulai membaca gerakan Nagi. Walaupun tidak dapat menerka gerakan Nagi sepenuhnya, minimal Isagi dan teamnya saat ini bisa bekerja bersama. Bahkan juga benar-benar mengagetkan saat mendadak Kuon turut menolong Team Z. Kemungkinan Kuon mulai berasa lagi memperoleh ketertarikan baru saat bermain sepak bola sesudah menyaksikan kebangunan beberapa temannya tersebut. Tetapi, laga di antara Team Z dan Team V ini masih tetap berjalan.

Isagi yang umumnya cukup ragu, mulai lumayan cepat ambil sebuah keputusan. Ia bahkan juga mulai temukan formulasi baru untuk cetak golnya. Hingga, dia juga mengatakan jika Isagi baru sudah lahir di saat tersebut. Walaupun team Z sudah lolos pada penyeleksian pertama, mereka harus hadapi tahapan penyeleksian seterusnya. Nampaknya Isagi mulai mempunyai beberapa lawan, hingga Bachira menjelaskan jika Isagi benar-benar populer. Walaupun demikian, sekarang Isagi mulai lebih optimis dibandingkan awalnya, hingga kelihatan lebih siap hadapi rivalnya.

Sehubungan telah masuk set baru, sesudah terciptanya group baru, Isagi pada akhirnya berjumpa dengan musuh yang kuat. Walaupun Isagi telah lebih optimis, tetapi rupanya keyakinan diri saja tidaklah cukup. Musuh baru yang disebut tiga rangking paling atas memang sungguh berkekuatan yang luar biasa. Walaupun telah coba beragam taktik, tetapi rupanya belum juga dapat menaklukkan Rin, sang nomor satu yang kemampuannya terhebat selama ini.

Salah satunya hal yang lumayan menarik kembali pada seri anime ini ialah visualisasi beberapa pemain sepak bola populer di dunia riil. Dua salah satunya yang kerap disebutkan ialah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Bukan hanya mengatakan mengenai mereka saja, tetapi juga mengatakan mengenai kekuatan mereka.

Related posts

Leave a Comment